Untuk benar-benar mengenang era yang sudah lama berlalu, buat diri Anda familier dengan teknologi percetakan dan replika yang tersedia di masa sekarang. Media dari masa lalu tidak sejelas atau sekonsisten masa sekarang. Warna-warna vintage kalah tajam dan berdefinisi dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh pencetak modern, dan registrasi baris serta desain lainnya sering kali kurang presisi.
“Jika Anda menginginkan kesan Americana,” ujar Lippard, mengacu pada desain ala Amerika abad ke-20, “ada kesan kotor pada desainnya. Gunakan warna krem dan coklat. Terdapat tekstur.” Warna pada 1800an akhir dan 1900an awal jarang terlihat jelas. “Ambil warna merah polos dan tambahkan sedikit hitam pada warnanya,” ujar Lippard. “Itu sangat Americana. Pencetakan saat itu tidak sebagus yang kita punya sekarang, jadi hasilnya tidak terlalu bersih. Tidak ada yang apik saat itu.”
Akan tetapi, selalu ingat bahwa logo vintage Anda masih perlu berfungsi di abad ke-21. Logo harus bisa terbaca, perlu bisa diperbesar dan diperkecil skalanya, dan harus tampil bagus dalam skala abu-abu, berwarna, dan hitam-putih. Suatu logo mungkin tampak seperti sesuatu berasal dari masa kejayaan disko, tetapi perlu benar-benar bisa dipakai di era digital. “Lihat apa yang dipasangkan di kaus tahun 70an,” ujar Lippard. “Ambil dari sana, tapi jangan menirunya.” Menggambar dari tren-tren lama bukan berarti mereplikasi karya yang dibuat desainer grafis pada puluhan tahun lalu begitu saja.