Mencari logo yang ikonik.
Klien biasanya menginginkan logo yang unik dan mencolok yang membuatnya berbeda dari logo yang lain. Untuk mewujudkannya, Todd menyarankan agar tidak mengikuti tren desain logo begitu saja, dan berhati-hati mengenai beberapa font yang sudah umum digunakan. “Futura, Helvetica, atau Gotham merupakan font yang bagus, tetapi Anda melihatnya di mana saja,” ujar dia. “Hal terakhir yang Anda inginkan adalah memiliki logo yang terlihat seperti yang sudah Anda pernah lihat.”
Untuk menghindari repetisi dan membantu klien tampil menonjol, jangan takut melakukan yang tak biasa. Logo yang kreatif bisa jadi hanya berupa apa yang klien perlukan. “Semua hal sudah pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Newman. “Saat menyangkut soal logo atau ikon yang minimalis, Anda juga ingin membuatnya tetap seotentik mungkin. Jadi jangan takut membuat hal sedikit aneh saat melakukannya.”
Akan tetapi, jangan juga serta merta memaksa diri Anda membuat ikon merek yang dapat dikenali dalam sekejap. Tanda centang atau "swoosh" milik Nike, logo Apple, dan senyuman milik Amazon — adalah contoh yang hebat untuk inspirasi desain logo — semuanya memunculkan kesan yang teramat khusus. Alam tetapi, logo-logo tersebut terkesan demikian karena perlu waktu bertahun-tahun bagi mereka menjadi ikonik dengan menjadi desain cerdas yang tidak perlu diganti seiring gayanya yang berubah.
Suatu logo mungkin bisa menjadi ikonik atau tidak sama sekali. Hal itu diluar kuasa kita sebagai desainer. Anda memiliki keabsahan dan kegunaannya. Untuk mulai membuat logo yang hebat, lihat alat desain logo Adobe.