Gunakan kisi.
Hampir setiap tata letak digital didasarkan pada kisi atau panduan. “Setiap situs web memiliki struktur kisi,” ujar Ackerman. “Jika Anda melihat cukup saksama, Anda bisa menemukan struktur yang digunakan dan belajar dari situs web terbaik.”
Tetap konsisten.
Desainer digital, dalam banyak cara, adalah desainer sistem. Pengguna perlu mengenali komponen yang berbeda dari sistem yang terkait satu sama lain. Font perlu tetap konsisten, dan jenis huruf yang berbeda harus memiliki fungsi yang serupa di berbagai konteks. “Buatlah tetap sederhana,” ujar Ackerman soal font. “Pilih jenis huruf atau kelompok aksara yang cakupannya luas.”
Tetap teratur.
Simpan file Anda secara berurutan. Desainer yang sukses tahu bahwa developer, penulis, manajer proyek, desainer lain, dan klien suatu web dapat mengakses file mereka. Saat para mitra tersebut membuka dokumen desain, mereka perlu mampu memahami apa yang mereka lihat. Atur layer dalam perangkat lunak pengeditan, dan beri semuanya label secara jelas. Ingatlah selalu bahwa orang lainnya akan perlu menggunakan pekerjaan Anda, jadi pastikan file yang Anda miliki mudah digunakan.
Jadilah pemain tim.
Setiap proyek melibatkan kolabolator dan pemangku kepentingan (stakeholder), serta desainer grafis yang baik membuat segalanya menjadi mudah bagi orang-orang yang bekerja bersama mereka. Pertama, desainer perlu memahami kebutuhan klien mereka. “Mengenal klien sangatlah penting,” ujar desainer Emma McGoldrick. “Saya banyak mengerjakan cover untuk podcast, dan saya tidak bisa bayangkan bisa melakukannya tanpa berbicara kepada klien dan mengetahui alasan mereka membuat podcast dan inspirasi mereka di baliknya.”
Desain untuk aksesibilitas.
Pikirkan mengenai semua calon pengguna, termasuk mereka yang memiliki gangguan penglihatan. Desain yang bagus memerhatikan beberapa masalah aksesibilitas paling umum yang mungkin dimiliki pengguna dan memastikan bahwa semua orang bisa memiliki pengalaman pengguna yang tanpa hambatan.